Jakarta- Meski PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) telah menegaskan tidak akan menjual sahamnya ke investor strategis, seperti Trans Corporation ataupun PT Mahaka Media Tbk (ABBA) dengan alas an bahwa pembelian saham IDKM oleh investor yang juga bergerak di bidang media bisa dianggap monopoli usaha. Menurut salah satu Komisaris Independen Indosiar, Teuku Iskandar, pemegang saham tidak akan melepas kepemilikan mereka ke investor manapun. Dia juga menilai, kabar yang berkembang di media beberapa waktu lalu, bahwa Trans Corp dan Mahaka, minati saham IDKM masih belum jelas.
"Itu kan rumor. Kita sudah kasih penjelasan ke BEI. Bagi yang berminat, mereka (TransCorp) kan sudah memiliki beberapa. Tentunya tidak sesuai dengan Undang-Undang (UU) penyiaran. Itu kan bisa dikatakan monopoli," jelas Teuku dilansir detik.com
Trans Corp, melalui salah satu petingginya, Ishadi SK, pernah mengutarakan minat membeli saham IDKM, untuk memperluas bisnis broadcasting Trans Corp.
"Kami minta doanya saja. Ini agar baik untuk semua pihak. Kami tidak mau menjelaskan lebih lanjut, karena takut mempengaruhi harga sahamnya," papar Ishadi dilansir detik.
Kabar lain malah menyebutkan bahwa ABC Development Corp, yang memiliki jaringan televisi TV5 akan membeli saham PT Indosiar Karya Media Tbk, yang merupakan induk dari stasiun televisi Indosiar.
"Kami akan berpartner dengan Indosiar. Ini akan menjadi investasi TV5," ujar presiden ABC Development Corp, Ray Espinosa seperti dikutip dari ABS-CBNnews.com, Kamis (16/12/2010).
Pembelian saham Indosiar diharapkan bisa memperluas jaringan bisnis internasional TV5, yang sebenarnya masih dalam naungan yang sama dengan Indosiar karena sama-sama dimiliki oleh Salim Grup.
Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah investasi media TV5 secara jelas bisa mewujudkan tujuan perusahaan untuk menjadi pemimpin multimedia di Asia. Bagi Spinoza, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dengan berbisnis di Indonesia dapat tujuan perusahaan dapat terlaksana.
"Ini akan membuat kita bisa bekerjasama secara erat dengan Indosiar. Ini sejalan dengan tujuan kami untuk menjadi perusahaan multimedia," katanya.
Chairman PDLT, Manuel V. Pangilinan sebelumnya mengatakan, dirinya dan pimpinan First Pacific, Anthoni Salim telah melalukan diskusi untuk mewujudkan kerjasama tersebut.
Induk Indosiar, PT Indosiar Karya Media Tbk merupakan anak usaha dari kelompok usaha Salim Grup. Komposisi kepemilikan saham di Indosiar adala 27,24% milik Grup Salim melalui PT Prima Visualindo, Citibank Singapore 8,5%, PT Dinamika Usaha Jaya 5,09% dan publik 59,17%. (dtk)
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN MASUKAN KOMENTAR, SARAN DAN KRITIK ANDA. TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA.