BEKASI-- Presiden Direktur PT Jababeka Tbk SD Darmono menilai permasalahan tenaga kerja yang ada di kawasan industri masih sering terjadi. Dia menyebutkan di kawasan industri Jababeka, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat tidak kurang ada 1.650
perusahaan yang berasal dari 30 negara, 760 ribu orang tenaga kerja, dan populasi sebanyak 1,3 juta orang.
Akibat masalah tenaga kerja tersebut, kata Darmono, ini berdampak pada keamanan masyarakat dan mengancam iklim investasi karena
membuat takut investor.
"Seperti kejadian pekan lalu ada penutupan tol Cikampek, Jawa Barat
yang membuat terganggunya proses
distribusi produksi," ujarnya saat pidato pembukaan diskusi dengan tema 'Pengamanan Objek Vital dan Stabilitas Tenaga Kerja Berdasarkan Inpres nomor 2 Tahun 2013' di Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, JawaBarat, Selasa (16/7).
Peristiwa itu memberikan efek
meresahkan para pengusaha. Apalagi
kawasan industri terkoridor di Cikampek. Tidak hanya itu, dia
mengeluhkan pertumbuhan
infrastruktur yang tidak sejalan dengan
pertumbuhan kendaraan dan kebutuhan industri. Belum lagi dia menilai undang-undang (UU) mengenai tenaga kerja yang ada saat ini belum sepenuhnya memayungi.
Dia menambahkan, para pengusaha itu sebenarnya membutuhkan keamanan. Untuk itu, Darmono menegaskan bahwa dibutuhkan adanya kejelasan peraturan yang menjadi acuan pelaksanaan kerja industri. Pihaknya berharap pihak kepolisian dapat mewujudkan keamanan bersama sehingga
terwujudnya hubungan industrial yang kondusif.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN MASUKAN KOMENTAR, SARAN DAN KRITIK ANDA. TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA.