CIKARANG, (PRLM).-Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bekasi dinilai lemah mengawasi truk-truk bertonase besar. Sehingga, truk-truk bertonase besar tersebut bebas berkeliaran tanpa pengawasan. Dengan demikian, jalan pun akan cepat rusak.
Hal tersebut menuai kritik dari berbagai kalangan masyarakat. Sebab, selain berpotensi menimbulkan kerusakan jalan, keberadaan truk bertonase besar tersebut juga sering menimbulkan kemacetan dan kecelakaan bagi pengguna jalan lainnya.
Diungkapkan pemerhati kebijakan publik Kabupaten Bekasi, Gunawan, berdasarkan pemantauannya, kendaraan bertonase besar itu sangat berpotensi merusak jalan. Sehingga, tidak dimungkiri, banyak ruas jalan di wilayah Kabupaten Bekasi yang kondisinya memprihatinkan.
"Lihat saja jalan-jalan di beberapa titik yang kerap dilalui kendaraan barang yang bertonase besar. Pasti kondisi jalannya rusak. Hal ini harus segera diantisipasi oleh pemerintah, untuk menjaga kenyamanan pengguna jalan lain," ungkap Gunawan, Senin (1/7/2013).
Untuk menjaga kondisi jalan agar nyaman, dikatakan Gunawan, pemerintah daerah melalui dinas terkait (Dinas Perhubungan, red), seharusnya mendirikan jembatan timbang.
Hal itu sangat penting dilakukan, karena wilayah Kabupaten Bekasi yang merupakan kawasan industri terbesar di wilayah Jawa Barat.
"Kan wilayah Kabupaten Bekasi ini merupakan kawasan industri. Jadi, pasti banyak kendaraan angkutan barang yang hilir mudik dengan jumlah tonase yang besar. Ini akan mempercepat usia kelayakan jalan," katanya. (A-198/A-89)***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN MASUKAN KOMENTAR, SARAN DAN KRITIK ANDA. TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA.