Selamat Datang ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Bantuan ?
NEWS : || SMS : 0815 7449 7994 | Email : sofyantv@gmail.com

HL

HL
NEWS : || SELAMAT DATANG | |KABUPATEN BEKASI JUARA UMUM PORDA JABAR XII 2014 |DOUBLE TRACK STASIUN CIKARANG MULAI DI KERJAKAN |JALAN NEGARA YOS SUDARSO KALI ULU CIKARANG UTARA RUSAK DAN BERLUBANG | DISINYALIR ADA OKNUM YANG JUAL BELIKAN LISTRIK CURIAN KEPADA RATUSAN PEDAGANG SAYURAN MALAM DI PERTIGAAN SGC |JELANG TAHUN BARU, TEMPAT PENGINAPAN DI PUNCAK MULAI DI BANYAK DI BOKING |TUKAR GULING TERMINAL CIKARANG DENGAN SGC PENUH PENYIMPANGAN |BANYAK JUAL BELI PROYEK APBD DI KABUPATEN BEKASI RESAHKAN KONTRAKTOR BARU | |WARGA CIKARANG INGIN PUNYA ALUN-ALUN KOTA |PEMBANGUNAN ISLAMIC CENTER SARAT DENGAN KORUPSI

SINGKONG DAN TERORIS

Written By Red PBT on 03/10/10 | 14.12


Cerita Rakyat Kecil
Pagi-pagi sekali mumun dan 2 anaknya berangkat ke ladang, Berbekal nasi liwet dan lauk ikan peda, mereka berjalan dengan penuh kepastian panennya kali ini tidak akan gagal lagi.  Bianya Sepanjang perjalanan Mumun selalu menceritakan apa yang di Tanya oleh kedua anaknya Udin dan Adin. Namun entah kenapa perjalanan kali ini kedua anak mereka hanya diam.
Dengan sedikit bergumam Mumun berkata " kagak biasanya kalian pada diam, ada apa sih?? Ucap mumun sambil membetulkan topi caping (tani) nya. Udin yang berada di sisi kanan mumun langsung mendadak berhenti melangkah. Adin yang sejak berangkat mengekor Udin keruan saja kelabakan banting stir, tak ayal lagi Adin menabrak Udin " duk.." " aduh.. kalau jalan pake mata dong, masa di tabrak.." Ujar Udin sambil bangun dari jatuhnya akibat tubrukan badan Adin yang agak Tambun. " bang,.. persaan saya tadi dari rumah  jalan saya pake kaki,, bukan pake mata, ya gak mak ..? abangnya aja ngerem mendadak, .. " sahut adin sambil garuk-garuk kepala. Mumun segera melerai mereka " sudah, sudah, jangan berdebat." Kayak anggota dewan saja pake berdebat, " ucap mumun sambil membersihkan celana udin yang kotor lantaran jatuhnya ke pinggir sawah. Dengan sedikit bingung Adin kembali berkata " mak, emang anggota dewan itu apaan sih, ko kerjanya berdebat, " iya Mak, debat apaan sih?? Tambah udin yang juga ikut bingung. " Gajinya banyak ya Mak?? Adin kembali bertanya.
Lantaran di berondong pertanyaan anaknya, mumun juga kebingungan menjawab pertanyaan kedua anaknya, dengan sedikit sok tau mumun menjawab " Anggota dewan itu pekerjaan buat orang kaya saja, trus sekolahnya juga harus tinggi, harus banyak duitnya.." " Duit banyak gmana mak,,? Tanya Adin. " Maksud emak, kalau gak punya duit, mereka gak bisa  jadi anggota dewan, kan duitnya nanti buat nyogok rakyat. Kalau pelit nanti gak akan ada yang mau milih calon dewan yang pelit."' Ujar mumun. " nah nanti kalau mereka sudah kepilih, kerjanya harus berdebat dan yang lebih enaknya lagi, anggota dewan boleh tidur di tempat kerjanya, boleh juga gak masuk kerja, katanya gajinya gak da yang berani motong…" ujar mumun. " wahhhh enak nya jadi anggota dewan, nanti kalau sudah besar Adin mau jadi anggota dewan aja ah.""..  Udin segera meledek ucapan adiknya tersebut " Kamu gak akan jadi anggota dewan, sekolah aja Cuma sampai SD."
Perkataan Udin ke Adin membuat mereka bertiga langsung terdiam. Dengan nada berharap Udin berkata ke mumun " Mak.. kenapa kami berdua tidak sekolah?? " " Iya mak. Kan di tv katanya sekarang sekolah gratis, Adin pingin sekolah lagi,, " Mumun hanya diam, terlihat wajah nya bersedih, hatinya pilu mendengar perkataan kedua anaknya. " Udin.. Adin.. Kalian anak-anak Emak yang pasti emak sangat sayang sama kalian berdua, walau sekolah gratis, kita tidak kuat beli baju seragamnya, jangankan buat beli baju seragam, buat beli sandal jepit saja kita gak mampu. Kamu harus bisa melihat gratisnya di mana?, Buku gratis juga hanya buku paket, sedangkan buku tulis, buku LKS, pinsil, pulpen, tas dan lainya kita harus beli sendiri." Ujar mumun sambil memandang ke kedua anaknya. " oh.. gtu ya mak,. Jadi sekolah tu harus punya baju seragam, sepatu harus seragam, emang peraturannya harus kayak gitu mak?? Tanya udin lagi. " Mak juga gak tau peraturannya ada atau gak, tapi yang mak tau kalau gak seragam bajunya, nanti di suruh pulang lagi sama pihak sekolahnya,.." mendengar ucapan emaknya, Adin lantas  bicara " kita Tanya aja sama anggota Dewan, kali aja mereka tau peraturannya.. kan wakil rakyat,,," " Mau nanya ke anggota dewan? Ongkosnya dari mana dik? Gak mungkin lah kita kesana,." Ujar Udin.
Mereka bertiga melanjutkan perjalanannya menuju ladang, Mumun dan kedua anaknya sudah lima tahun di tinggal sang suami tercinta lantaran suami mumun sakit karena terjatuh dari pohon kelapa. Karena cidera di kepala, mumun membawanya ke rumah sakit, namun sesampainya di rumah sakit, pihak rumah sakit meminta uang jaminan sebesar 2 juta rupiah. Sebagai uang muka. Mumun kebingungan dengan permintaan pihak rumah sakit. Sang suami di pindahkan ke rumah sakit yang lain, ternyata pihak rumah sakit yang ke dua meminta uang jaminan yang sama. Sampai rumah sakit ke tiga juga meminta uang yang sama. Suami mumun di biarkan begitu saja oleh pihak rumah sakit, sebelum uang yang di pinta ada. Akhirnya dengan keterpaksaan mumun membawa kembali sang suami kerumah, namun akhirnya sang suami meninggal di tengah perjalanan.
Hampir Setengah jam mereka berjalan, di saat mereka hendak melewati jembatan antar desa, mendadak puluhan orang berseragam hitam-hitam dan polisi muncul dari ujung jembatan, mereka bersenjatakan lengkap dengan anjing pelacak, Lantaran melihat anjing pelacak yang terlihat galak, Adin langsung menangis ketakutan,, Mumun langsung memeluk ke dua anaknya  karena juga takut melihat orang – orang tersebut, salah satu dari polisi tersebut menghampiri mumun sambil menyodorkan sebuah poto dengan bertuliskan DI CARI " TERORIS " Entah karena takut atau lantaran tidak bisa baca mumun langsung berkata dengan gugup " bu, bu, Bukan pak, ini bukan suami saya.. " ucap mumun dengan nada ketakutan. Kemudian orang tersebut berkata," kami polisi bu, kami mau cari Teroris yang lari ke daerah ini,. Mungkin ibu sempat lihat orang yang mirip dengan poto ini." Sambil kembali memperlihatkan poto yang di pegangnya. Mata mumun melirik ke poto tersebut " saya gak kenal pak, beneran pak, saya gak kenal dengan bapak yang namanya Teroris, kalau suami saya namanya jajang pak. emang bapak teroris ini aslinya orang mana pak?, bapak sebutin aja nama anak atau istrinya, kali aja saya kenal pak. Oh.. jangan-jangan  pak teroris ini mencuri singkong lagi ya pak,,,??" orang tersebut malah ikut bingun dengan perkataan mumun " bukan itu maksud saya bu tapi.." mumun langsung memotong ucapan orang tersebut, " oh.. soalnya bulan kemarin tetangga saya kelapran lantaran gagal panen, terus dia curi tiga pohon singkong, eh di tangkap polisi, trus kabarnya di hukum lima tahun penjara pak..!!" cikarang, 01 oktober 2010
( tulisan ini untuk mengenang para kaum yang terlupakan, marjinal dan komunitas masyarakat miskin Indonesia /sofyan)

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN MASUKAN KOMENTAR, SARAN DAN KRITIK ANDA. TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA.