Yogyakarta - Jumlah
Korban akibat letusan gunung Merapi sejak erupsi pertama pada Selasa (26/11)
makin bertambah,
Berdasarkan data RSUD dr. Sardjito, korban meninggal dunia hingga pukul 15.00 WIB (07/11) tadi telah mencapai 156 orang dengan rincian, 139 orang di DI Yogyakarta dan 17 orang dari Jawa Tengah.
Hingga saat ini, korban tewas akibat sapuan awan panas yang dimuntahkan Gunung Merapi sejak Jumat (5/11) dinihari lalu, berjumlah 88 orang. Dari jumlah tersebut yang berhasil diidentifikasi berjumlah 33 jenazah. Sisanya belum berhasil teridentifikasi.
Berikut daftar korban tewas yang teridentifikasi:
1. Ruslani, 4, Bronggang
2. Yeni Fatimah Eka SAri, 20, Bronggang
3. Faif Adi Saputro, 24, Plumbon
4. Suroso, 30, Gadingan
5. Ponco Kadi, 59, Bronggang
6. Edi Hantoro, 28, Bronggang
7. Ny. Suroto Banar, Cangkringan
8. Septiani Nur Rahma, Putri, 20, Bronggang
9. Asrori, 26, Purwosari Puring Kebumen
10. Lilik Yulianto, 16, Kentingan, Sindumartani
11. Ny. Prawiro Suharno/Painah, 65, Wonokerso, Argomulyo
12. Ny. Ninik, 27, Gadingan
13. Bagas Eka Paksi, 11, Gadingan
14. Ny. Ginah, 40, Gadingan
15. Eko Kurniawan, 15, Gadingan
16. Ipah Fitri, 10, Gadingan
17. Bagas, 16, Bronggang
18. Muhammad Firdan, 4, Gadingan
19. Suparjo, 50, Plumbon
20. Danang Mahmud, Plumbon
21. Ario Suyitno, 70, Gadingan
22. Rejo Suwito, 70, Gadingan
23. Ahmah Haryanto, 20, Gadingan
24. Ny. Tugilah, 20, Gayam Argomilyo
25. Wiryadi Santosa, 30, Bronggang
26. Budi Sugeng Riyadi, 29, Gadingan
27, Sukarmi, 55, Rumpon, Sindumartani
28. Ny. Lilik Dewi Anjarwati, 24, Guling
29. Rizki Adila Pratama, 3,5, Guling
30. Ny. Somo Pairo, Ny. Misih, 50, Gungan, Wukirsari
31. Somo Pairo, 70, Gungan, Wulirsari
32. Tri Waluyo, 40-50, Bronggang
33. Ariyatno, 30, Glagaharjo
Sebagian
besar korban itu ditemukan tewas di Dusun Bronggang, Argomulyo, Cangkringan,
Sleman. Ada pula yang ditemukan di Dusun Gadinga, Plumbon, dan Guling. Mereka
tewas karena luka bakar yang cukup parah. Hingga kini, jenazah teridentifikasi
yang sudah dibawa pulang keluarganya berjumlah 12 orang.
Sementara dari pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, aktivitas seismic dan visual Merapi masih dalam kondisi tenang. Namun PVMBG mengimbau semua pihak yang berada di sekitar lereng Merapi agar tetap mematuhi radius aman 20 kilometer
Sejak meletus pada Selasa (26/11) lalu, suara gemuruh yang menyertai keluarnya awan panas dari isi perut Merapi masih berlangsung hingga saat ini. Merapi pernah bergemuruh selama 120 jam pada tahun 1872. Itu adalah terlama dalam sejarah letusan gunung berapi di dunia
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN MASUKAN KOMENTAR, SARAN DAN KRITIK ANDA. TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA.