DIBALIK LAYAR LIPUTAN BANJIR SEORANG PEMBURU BERITA TV. (Episode 1)

By: a. sofyan

Sebuah kisah perjalan kami menuju titik banjir.

Sabtu, 20 Maret 2010, Kami mendengar kabar bahwa banjir mulai menggenangi 2 kampung di desa Laban sari, dan desa Bojong Sari kecamatan, Kedung Waringin. Kabupaten bekasi.  Tepat pukul 13.00 kami tiba di lokasi, 5 Stringer dan 1 Kontri Televisi.  Di lokasi banjir ketinggian air berpariasi, mulai dari 30 cm hingga 2.5 meter. Panas terik matahari sangat menganggu konsentrasi kami dalam pengambilan gambar, dengan perahu karet berisi paket bantuan mie dan air mineral, kami ikuti perahu tersebut kedalam lokasi banjir yang paling dalam, terkadang kami harus turun berbasah-basahan karena perahu karet yang kami tumpangi kandas, sepatu, celana hingga baju kami ikut basah, tapi itu tak soal, yang penting kami ingin dapat gambar bagus, syukurlah, ternyata pengorbanan kami tidak sia-sia, di tengah perkampungan, di desa laban sari, ada satu keluarga yang tidak mengungsi, seorang nenek beserta cucunya tidur di kandang kambing, dia tidak mengungsi lantaran belum adanya tenda yang disiapkan oleh pemerintah setempat untuk pengunsian, dan tambahnya lagi, air belum terlalu tinggi, lagi pula nanti siapa yang akan merawat hewan ternaknya jika dia dan keluarganya mengungsi, ujar nenek bercucu 3 tersebut.

                Tepat pukul 17.00 20/03/2010, liputan kami telah selesai, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada kapolsek cikarang timur ( AKP Supriyanto ) yang telah mendampingi kami selama liputan, di tengah perjalanan, saya bersama rijal galank ( string Global tv bekasi ) di guyur hujan yang sangat deras, terpaksa sepeda motor kami belokan ke polres bekasi kabupaten, pakaian kami memang sudah basah, tapi kalau kaset handycam basah, bisa sia-sia kerja kami. 2 jam hujan mengguyur bekasi dan sekitarnya, kami berdua terpaksa jalan walau hujan terus turun, peralatan kamera dan alat-alat pribadi, kami bungkus dengan plastic setebal-tebalnya, kami khawatir jika tidak segera dikirim, berita kami akan telat, jadi tidak sesuai deadline. Akhirnya kaset sampai juga ke tangan kurir yang siap mengantar kaset ke masing-masing studio televisi. Pukul 22.00 kami buat naskah yang akan kami kirim ke kontri masing-masing.