Arifin Asydhad - detikNews
Jakarta - Disparitas harga yang tinggi antara BBM subsidi dengan harga BBM nonsubsidi membuat penyelundupan BBM subsidi marak selama ini. Dengan menaikkan harga BBM subsidi Rp 2.000 per liter, mengakibatkan disparitas harga BBM subsidi dengan non subsidi menjadi kecil. Penyelundupan BBM subsidi akan jauh berkurang, penyelundup akan gigit jari.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyampaikan besaran kenaikan Rp 2.000 per liter sudah diperhitungkan dengan matang oleh pemerintah. "Harga baru ini membuat aktivitas penyelundupan BBM ridak menarik dan berisiko. Margin yang mereka dapatkan makin sedikit, sehingga tidak menarik lagi," kata Bambang dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi di kantor Menko Perekonomian, Jl. Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2014).
Bambang menyadari memang dengan kenaikan harga BBM ini tidak akan serta merta penyelundupan BBM subsidi akan menjadi hilang sama sekali. "Tapi, paling tidak para penyelundup BBM akan berpikir ulang melakukan kegiatannya, karena sangat berisiko," kata Bambang.
Sementara itu, di tempat yang sama Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan dengan kenaikan harga BBM subsidi atau pengalihan subsidi BBM ini, maka Pertamina akan bisa beroperasi lebih profesional dan makin efisien. "Karena kalau dilihat nantinya Pertamina akan menjual BBM subsidi lebih mendekati nilai keekonomian, memotong banyak aktivitas, dan penyelundupan BBM subsidi juga akan menurun," tegas Rini.
Dengan demikian, lanjut Rini, dengan harga baru BBM subsidi, maka Pertamina bisa berkompetisi lebih transparan dan beroperasi di level internasional. "Ini tentu menyehatkan Pertamina secara menyeluruh," ujar Rini.
Dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi, selain Rini dan Bambang, hadir juga Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri ESDM Sudirman Said, dan Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Pertemuan yang digelar dua jam sebelum pengumuman kenaikan harga BBM subsidi oleh Presiden Jokowi itu memperbincangkan mengenai keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
Seusai pertemuan dengan para pemimpin redaksi, para menteri menuju Istana Kepresidenan untuk mendampingi Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM. Pemerintah memutuskan menaikkan harga premium subsidi dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter dan solar subsidi dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter. Sedangkan harga minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter.
(asy/rmd)
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN MASUKAN KOMENTAR, SARAN DAN KRITIK ANDA. TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA.